News.acehcc.com, Dalam gelar penghargaan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tahun 2022 ini, Sebanyak 29 pelaku seni dan budaya menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) dan 200 karya budaya menerima sertifikat Sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia pada kegiatan Malam Apresiasi Kebudayaan Indonesia Tahun 2022.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berhasil meraih 17 gelar berupa Sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia yang berlangsung di Plaza Insani Kemendikbudristek, Jl Jend Sudirman Senayan Jakarta, Jumat (09/12/2022).
Sebagaimana diberitakan Mediaandalas.com, Dirjend Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilman Farid menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal yang mewakili Penjabat Gubernur Aceh.
Pada kesempatan tersebut, Almuniza menyatakan “dengan bertambahnya koleksi karya budaya Aceh yang telah ditetapkan pemerintah pusat ini semakin terpromosikan, terlestarikan atau tidak hilang tergerus zaman”.
‘’Semoga dengan telah ditetapkan puluhan warisan budaya yang telah kita miliki saat ini menjadi semakin terkenal dan terus sama-sama kita jaga, sesuai tagline ‘Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata’, dengan harapan banyak wisatawan nusantara maupun mencanegara berkunjung ke Aceh untuk mengetahui budaya yang kita miliki,” ucapnya.
Lembaga Aceh Documentary, pada saat itu turut menerima anugerah kebudayaan kategori media dan Bahauddin P dari Kabupaten Aceh Singkil memperoleh penghargaan pada ketegori maestro tari tradisi.
Adapun 17 karya budaya Aceh yang ditetapkan WBTb tahun ini yang diraih Aceh, yakni: 1. Canang Ceureukeh (Lhokseumawe), 2. Pisang Sale Lhoknibong (Aceh Timur), 3. Sie Reuboh (Aceh Besar), 4. Apam (Pidie), 5. Terasi Langsa (Langsa), 6. Dendang Lebah (Aceh Tamiang), 7. Dikee Pam Panga (Aceh Jaya), 8. Ie Bu Peudah (Aceh Besar), 9. Kasab (Provinsi Aceh), 10. Rumah Rungko (Aceh Selatan), 11. Meudayang (Aceh Selatan), 12. Smong /Nafi-Nafi (Simeulue), 13. Ambe-Ambeken (Aceh Singkil), 14. Melengkan (Bener Meriah), 15. Sidalupa (Aceh Barat), 16. Tangis Dilo (Aceh Tenggara) dan 17. Malamang (Aceh Selatan).
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengungkapkan antusiasmenya. “Misi kebudayaan yang saat ini kita dorong, tidak hanya upaya merawat tradisi peninggalan leluhur, tetapi juga membuatnya terus adaptif dan relevan,” jelasnya.
Anugerah Kebudayaan Indonesia dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan dan dukungan pemerintah bagi pelaku budaya yang telah mendedikasikan dirinya untuk menghasilkan karya bagi pemajuan kebudayaan. Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022 terbagi ke dalam 7 (tujuh) kategori yaitu: 1. Gelar Tanda Kehormatan dari Presiden RI, 2. Pelopor dan Pembaru, 3. Maestro Seni Tradisi, 4. Pelestari, 5. Anak dan Remaja, 6. Lembaga, dan 7. Media. Dalam tahap pelaksanaannya, Kemendikbudristek menerima 398 usulan calon penerima yang disampaikan melalui Pemerintah Daerah dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Kebudayaan.
“Saya ucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada 29 penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022. Semoga penghargaan ini dapat semakin menguatkan semangat Ibu dan Bapak semua untuk terus berkarya dan berinovasi untuk Indonesia,” kata Mendikbudristek. (Wk)